Cerpen
September 06, 2018
Halte.
Pria itu hanya bisa duduk terdiam di sebuah halte yang kini sedang diguyur hujan. Matanya sayu dan ekspresinya tak pasti. Sesekali dia memandang kendaraan yang berlalu-lalang di hadapannya, dan merasakan dinginnya tiupan angin dan sejuknya percikan hujan yang menimpa tubuh kurusnya.
Secara tidak sengaja, berjumpalah ia dengan seorang wanita yang datang dari tengah hujan dan berlindung di bawah halte. Wanita itu tidak lain dan tak bukan adalah kekasihnya, bukan, mungkin mantan kekasihnya, entahlah, itulah yang terngiang di dalam kepala pria tersebut sejak tadi. Wanita itu tampak kedinginan. Ia melipat kedua tangannya dengan baju dan rambut yang basah, tetesan air dari wajah, serta tubuh yang menggigil akibat derasnya hujan.
Pria itu memandangi wanita tersebut dengan seksama. Wanita yang sejak tadi lebih memilih berdiri di pinggir halte dibandingan duduk dan menyapa dirinya. Wanita itu memilih memandangi jalan dan memperhatikan arah datangnya bus.
" ah, sekiranya aku tidak memarahi dia sebelumnya. Seandainya aku tidak cemburu dan salah sangka terhadapnya. Ya, seandainya saja. " Ujar pria tersebut mengutuki dirinya dalam hatinya.
" tit. . tittt. . . " bus datang kehadapan mereka berdua. Wanita yang kedinginan itu berlalu dari hadapan Warisman yang sejak tadi duduk terdiam dengan tatapan kosongnya.
" Ah, betapa bodohnya aku. " Ujarnya dalam hatinya.
" Cissssshhh . . Titt. . Tittt . .. ." Bus kedua datang dan berhenti di depan pria tersebut.
" Warisman! Ayo naik!. " Ujar seorang pria lain dari dalam bus. Warisman naik dan berlalu dari halte tersebut.
" Sudah lama menunggu? Tanya Pria tersebut. " Sudah sejak tadi. " Jawabnya.
" Sedih amat, kenapa lu? Tanya Hendro
yang sejak tadi memperhatikannya.
" Tidak apa-apa. " jawabnya singkat.
"Ooh,,, " jawab Hendro singkat yang coba mengerti keadaan Warisman.
" Cisssshhh. . . ." Suara rem panjang bus yang berhenti didepan rumah Warisman.
" Duluan yah. . . " Ujar warisman.
" Oke-oke bro. Hati-hati. "
" Ya. " jawabnya.
" Warisman kemudian berjalan ke arah rumahnya, mengambil kunci dari saku belakangnya dan kemudian terbangun dari tidur panjangnya.
"Hahhhhh. . " napasnya ngos-ngosan, dan jantungnya berdebar. Kemudian tersadar bahwa dia bermimpi. ~